Skip to main content
Artikel

Narkoba? Bukan Solusi Bagian 2

Dibaca: 7 Oleh 13 Agu 2020November 13th, 2020Tidak ada komentar
berita dan artikel 1
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Untuk wilayah Kepulauan Riau saja, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa hingga tahun 2020 pengguna narkoba sudah mencapai 26,000 orang. Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Richard Nainggolan menyatakan bahwa 52% pengguna adalah kaum pekerja[1]. Tentu hal ini menjadi sesuatu yang memilukan dimana angkatan produktif malah terjerat ke dalam lingkaran setan narkoba.

Ada beberapa hal yang dapat menjaga para remaja terhindar dari jerat narkoba, antara lain:

  1. Memperkuat pertahanan diri remaja

Pertahanan diri untuk dapat menolak narkoba dimulai dari lingkup kecil yaitu keluarga. Orang tua yang taat beribadah tidak menjamin anaknya memiliki pengetahuan komprehensif yang sama. Kurangnya penanaman agama yang kuat menyebabkan pemahaman perilaku yang lemah dalam menjalankan agama sehingga berdampak mudah terpengaruh pada penyalahgunaan narkoba. Hal ini dibenarkan oleh Sri Handayani (2011) yang menyatakan bahwa keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan awal keberhasilan orang tua dalam keluarga, agar sang anak menjalani didikan sesuai dengan perintah agama.

  1. Pengetahuan yang menyeluruh tentang narkoba (bahaya dan akibatnya)

Memiliki pengetahuan yang utuh terhadap penyalahgunaan narkoba membuat seseorang berpikir ulang saat memiliki keinginan untuk mencoba narkoba. Penyuluhan mengenai dampak buruk narkoba memiliki andil dalam hal ini. Tidak hanya harus menunggu dari suatu lembaga seperti BNN dalam melakukannya, lingkup kecil seperti keluarga juga bisa memberikan pengetahuan dasar mengenai dampak buruk narkoba.

  1. Memilih teman bermain

Penelitian Hermawati pada tahun 2001 menemukan bahwa para responden memperoleh narkoba dari teman sebayanya dan dilakukan sembunyi-sembunyi di tempat hiburan seperti mall, bar, diskotik dll.

Dalam hal ini, alasan untuk mencoba narkoba adalah agar diterima di lingkungan teman-temannya. Dari 106 responden, 64% menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

Menurut Murtiwidayanti (2018) remaja yang memiliki kepribadian kuat dan harga diri tinggi mampu berkata tidak untuk menggunakan narkoba dan sebaliknya mereka yang memiliki kepribadian lemah akan melakukan apa saja asal dapat diterima teman kelompok meskipun harus menggunakan narkoba. Hal itu menjadi kelompok rentan bagi pengguna narkoba. Pengaruh teman sebaya sangat besar terhadap penggunaan narkoba. Hal yang perlu ditekankan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba adalah ketahanan diri remaja terhadap pengaruh negatif.

Menyadari hal ini penyalahgunaan narkoba dapat dicegah jika setiap elemen dalam masyarakat saling bahu membahu untuk memutus mata rantai peredarannya. Kita tidak lagi bisa menutup mata dan menulikan telinga dalam menyikapi hal ini. Bersikap tidak peduli menjadikan narkoba semakin dekat dengan generasi penerus negeri ini.

Mari kita semua bergandeng tangan untuk membentengi generasi penerus dari jerat lingkar narkoba

Oleh : Anindita Ayu Pradipta

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel