Skip to main content
EdukasiArtikel

Penyebaran Narkotika Pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19

Dibaca: 213 Oleh 31 Agu 2021September 6th, 2021Tidak ada komentar
Penyebaran Narkotika Pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Penyebaran Narkotika Pada Remaja di Masa Pandemi Covid-19

Oleh : Rhino Septian Politeknik Negeri Batam Jurusan Multimedia dan Jaringan

Penyakit Virus Korona 2019 atau Coronavirus Disease 2019 yang kemudian lebih populer dengan nama Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi salah satu jenis virus korona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 yang kemudia disingkat SARS-CoV-2. Virus korona in penularannya cepat dan menyerang sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan kematian. Sejak World Health Organization menerima laporan kejadian penyakit ini pertama kali yang melanda kota Wuhan dari otoritas China pada akhir 2019, wabah Covid-19 membuat cemas, panik dan takut warga dunia. Covid-19 sudah menjadi topik pembicaraan setiap orang.

Kondisi sulit akibat pandemi yang penuh dengan ketidakpastian membuat banyak individu merasa tertekan. Mereka yang terjerumus dalam pergaulan yang salah, lantas berupaya mencari jalan keluar dan pelarian dengan cara yang destruktif, salah satunya dengan mengkonsumsi narkoba. Seperti beberapa waktu belakangan ini, publik disuguhkan dengan pemberitaan media massa yang banyak mengangkat para selebriti tanah air yang kedapatan mengkonsumsi narkoba. Setali tiga uang, banyak diberitakan pula soal penangkapan pengedar atau penyelundup barang haram perusak anak bangsa itu. Mengutip Media Indonesia, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose menyebut alasan tingginya peredaran narkoba ketika pandemi karena dipengaruhi permintaan atau demand yang tinggi sehingga pasokan atau supply juga tinggi seperti rantai yang saling menyambung.

Berdasarkan data, tren peredaran narkoba saat pandemi Covid-19 justru mengalami peningkatan. Mengutip Bisnis.com, sepanjang tahun 2020, Bareskrim Polri telah berhasil menuntaskan 41.093 kasus tindak pidana peredaran narkoba. Dari sejumlah kasus tersebut, barang bukti yang berhasil disita antara lain ganja 50,95 ton, sabu 5,91 ton, ekstasi 905.425 butir. Barang bukti lainnya yang juga diamankan Bareskrim Polri ialah tembakau gorila 138 kg, heroin 42 kg, kokain 330,59 gram, serta hashish 64,59 gram. Sementara seperti dilansir Antara, sepanjang Januari-Maret 2021, BNN telah menyita barang bukti ganja sebanyak 3.462,75 kg, atau meningkat 143,64% dibandingkan barang bukti tahun 2020 sebanyak 2.410 kg. Sedangkan barang bukti sabu-sabu berhasil disita sebanyak 808,68 kg, atau meningkat 70,19% dibandingkan barang bukti tahun 2020 sebanyak 1.152,2 kg.

Lantas bagaimana cara mengurangi pemakaian narkoba? Dapat dimulai dari 3 cara, yaitu :

Terapi untuk Penyalahgunaan Narkoba

  • Rehabilitasi (terdapat berbagai program pemulihan yg dpt diikuti)
  • Psikofarmaka (obat obatan utk memulihkan kondisi psikologis)
  • Psikoterapi (terapi dengan berbicara, menguatkan mental, merubah mind set dan kebermaknaan hidup)
  • TMS (Transcranial Magnetic Stimulation, pemberian stimulasi gelombang elektromagnetik di otak)
  • Neurofeedback (melatih gelombang otak)

Keluarga

Keluarga berperan penting dalam pencegahan terjadinya ketergantungan zat ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah :

  • Membangun ikatan emosi yang baik antara orangtua dan anak, perbanyak aktivitas dan komunikasi dengan anak sehingga anak akan merasakan bahwa di keluarga dia mendapatkan ketenangan.
  • Mulai dengan segera untuk berbicara dengan anak tentang bahaya Narkoba/NAPZA, jangan sampai anak mendapatkan informasi yang salah dari luar
  • Tentukan batasan yang tegas bagi si anak dalam perilaku dan pergaulannya sehari-hari, isi waktu anak dengan aktivitas positif seperti musik dan olahraga
  • Segera lakukan penanganan apabila anak menunjukkan gejala gejala penggunaan Narkoba seperti prestasi dan nilai yang menurun, perubahan sikap dan perilaku, sering berbohong, dll
  • Memperlihatkan pada si anak secara langsung apa akibat dari Narkoba akan membantu anak membangun benteng mental yang lebih baik. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kunjungan ke tempat rehabilitasi/rumah sakit yang merawat pasien dengan akibat dari penyalahgunaan narkoba.

Narkoba bisa mengenai siapa saja tanpa memandang latar belakangnya. Melakukan pencegahan adalah tindakan yang lebih baik mengingat sulitnya melakukan rehabilitasi pada pasien ketergantungan Narkoba.

 

LIFE SKILLS

WHO, lembaga kesehatan dunia menyatakan, agar seorang anak mampu bertahan dan beradaptasi dalam kehidupannya, dia perlu memiliki suatu ‘Life skill’ atau keterampilan hidup. Life skill atau keterampilan hidup adalah sebagai suatu kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh remaja untuk menyusun (mengorganisir) pola pikir sehingga menjadi serangkaian perilaku yang terintegrasi dan dapat diterima oleh lingkungan budaya setempat. Dengan demikian akan meningkatkan hubungan antar manusia. Anak remaja yang tidak/ kurang memiliki keterampilan hidup dapat menyebabkan buruknya hubungan sesama teman sebaya, isolasi sosial, kesulitan dalam menyelesaikan masalah jatuh ke dalam pergaulan bebas dan berbahaya. ‘Life skill’ atau keterampilan hidup ini terdiri dari kemampuan dalam :

  1. Meningkatkan harga diri
  2. Mengelola stress
  3. Mengenali dan menghadapi emosi
  4. Mengatasi tekanan teman sebaya
  5. Resolusi konflik

Keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan “life skill” ini dengan cara memberikan pola asuh yang tepat. Anak-anak sekarang ini berada dalam situasi yang tidak aman terutama dari ancaman narkoba. Oleh karena itu, sangat penting bagi keluarga untuk membekali, membentengi dan memperlengkapi anak dengan berbagai keterampilan hidup supaya dia mampu bertahan melewati tantangan hidupnya.

Referensi :

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/penyakit-covid-19

https://revolusimental.go.id/kabar-revolusi-mental/detail-berita-dan-artikel?url=bersama-samaperangi-narkoba-di-kala-pandemi

https://www.rsmmbogor.com/apps-rsmm/news-detail.do?id=906

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel