Skip to main content
EdukasiArtikel

WASPADA! TREN DIKALANGAN REMAJA MABUK MENGGUNAKAN AIR REBUSAN PEMBALUT

Dibaca: 963 Oleh 06 Okt 2021November 1st, 2021Tidak ada komentar
WASPADA! TREN DIKALANGAN REMAJA MABUK MENGGUNAKAN AIR REBUSAN PEMBALUT
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Oleh : Sundari Widiastuti, S.Psi Penyuluh Narkoba BNN Provinsi Kepri

Sempat menggegerkan sosial media tahun 2016 lalu, ternyata “tren” minum air rebusan pembalut untuk mabuk-mabukan kini kembali merebak di kalangan anak remaja khususnya di Jawa Tengah. Arus pergaulan di kalangan remaja masa kini semakin tak terkendali. Salah satunya tren mabuk air rebusan pembalut. Fenomena absurd dengan mabuk air rebusan pembalut yang dilakukan para remaja ini tentu tidak patut untuk di contoh.

 Seperti ditemukan pada sejumlah remaja kalangan pelajar di Karawang, mereka kedapatan mabuk air rebusan pembalut. Menurut BNN Karawang, air rebusan pembalut ini bahkan diperjualbelikan sindikat,”tulis akun Instagram @narasinewsroom, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 19 Oktober 2021. Ironisnya ini sudah menjadi sindikat yang diperjualbelikan bagi kalangan yang menggunakan bahan ini untuk mabuk-mabukan. Secara psikologis bagi kalangan remaja tingkat pengendalian dan pengelolaan tekanan yang belum matang dan masih labil memicu mereka mengambil langkah yang salah. Salah satunya dengan mengambil langkah menghilangkan tekanan dengan cara yang murah.

Mereka mengaku melakukannya untuk menyicip seperti apa rasanya pakai narkoba lewat cara yang lebih murah meriah. Mayoritas anak yang “hobi” menenggak air rebusan pembalut adalah remaja usia tanggung, yaitu sekitar 13-16 tahun. Menurut mereka, efek mabuk setelah minum rebusan pembalut sama seperti efek teler dari sabu. Sulitnya mendapat narkotika jenis sabu karena faktor biaya oleh beberapa pihak tak dipandang sebagai jalan buntu. Zat-zat tertentu terkandung dalam berbagai obat-obatan bahkan benda tak lazim pun dikonsumsi sebagai alternatif lain pemicu efek mirip memakai serbuk kristal metafetamin. Mulai dari memakan jamur kotoran sapi hingga meminum air rebusan pembalut bekas.

Menurut Kabid Brantas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah AKBP Suprinarto mengatakan, salah satu hal yang membuat sabu sulit didapat adalah harga belinya. Oleh beberapa pihak, terutama kalangan menengah bawah dinilai mahal. Karena mahal muncul alternatif lain, Seperti mengonsumsi jamur telethong (kotoran sapi), lalu nyair. Obat seperti bodrex, tramadol, heximer, komix, obat nyamuk bakar itu, ditumbuk terus diminum sehingga menimbulkan efek seperti mengonsumsi sabu. Kasus seperti ini kebanyakan pelakunya adalah anak-anak muda yang mendiami wilayah pinggiran kota. Seperti di Purwodadi, Kudus, Pati, Rembang, serta di Kota Semarang bagian timur seperti dikutip https://www.jawapos.com/jpg-today/06/11/2018/lagi-tren-remaja-jateng-nge-fly-dengan-air-rebusan-pembalut/

Sabu, juga dikenal sebagai methamphetamine atau crystal adalah narkotika psikoaktif jenis amphetamine type stimulants (ATS) yang memberikan efek stimulan kuat di otak sehingga menciptakan sensasi euforik atau gembira berlebihan. Air rebusan pembalut berpotensi menimbulkan bahaya bagi tubuh. Pasalnya, pembalut terbuat dari bahan-bahan yang tidak layak untuk dikonsumsi, seperti pulp kertas, polimer (superabsorbent polymer/SAP), polyethylene, zat perekat (adhesive), dan klorin. Klorin, misalnya, adalah senyawa kimia bersifat korosif yang dapat menyebabkan iritasi lewat paparan langsung dengan kulit. Apalagi, ketika dikonsumsi langsung atau terhirup uapnya. Senyawa kimia ini dapat mengikis organ dan menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan pernapasan. Selain itu, berbagai bahan lainnya yang terkandung dalam pembalut kemungkinan termasuk jenis karsinogen yang bisa memicu kanker apabila dibiarkan menumpuk dalam tubuh. Senyawa kimia tertentu juga mungkin dapat bereaksi dengan suhu panas ketika direbus sehingga berpotensi membahayakan.

Sejumlah anak peminum rebusan pembalut mengaku meracik minuman mereka dengan merebus pembalut bekas pakai, yang notabene masih mengandung darah. Tidak banyak orang yang tahu bahwa darah sebenarnya adalah racun buat tubuh jika diminum karena sangat kaya zat besi. Tubuh manusia sulit untuk membilas kelebihan zat besi sehingga ini dapat berpotensi menyebabkan overdosis zat besi, sebuah kondisi yang disebut hematokromatosis. Hematokromatosis dapat menyebabkan berbagai macam masalah, termasuk kerusakan hati, penumpukan cairan di paru-paru, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan gangguan saraf. Berpotensi jadi perantara penyebaran penyakit satu yang mungkin perlu lebih diwaspadai dari tren ini adalah risiko penularan penyakit. Sebab, darah meupakan salah satu media perantara penyebaran penyakit.

Banyak jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak pertukaran darah. Misalnya saja hepatitis, HIV, dan parvovirus B19. Jika orang yang menstruasi tersebut memiliki infeksi tertentu, atau membawa virus yang ditularkan melalui darah, ini bisa menularkan penyakit pada orang lain yang meminum darah haid tersebut. Pembalut bekas itu sendiri juga mengandung kuman dan mikroba asing lainnya yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit pada orang yang mengonsumsinya.

Berikut 4 fakta air rebusan pembalut wanita yang wajib kita ketahui yaitu 1. Pakai Pembalut Wanita Kadaluarsa Minuman memabukkan yang ditenggak para remaja berasal dari rebusan air dicampur pembalut wanita yang sudah kadaluarsa. 2. Dijualbelikan Karena menjanjikan keuntungan, maka air hasil rebusan pembalut wanita kadaluarsa diperjualbelikan. Konsumen yang mau mengkonsumsi tinggal beli di kios tertentu. Hal ini terungkap saat penggerebekan BNN Kabupaten Karawang Saat penggerebekan disita 1 dus berisikan pembalut wanita kadaluarsa, dan satu botol yang diduga digunakan sebagai tempat air rebusan untuk dijualbelikan. 3. Bisa Bikin Mati BNN Karawang mengungkap jika air rebusan pembalut wanita dikonsumsi secara berlebihan dapat menghilangkan nyawa peminumnya. 4. Direhabilitasi Saat ini BNN Karawasang sedang melakukan pembinaan dan rehabilitasi sesuai aturan yang berlaku bagi pelajar yang tersangkut penyalahgunaan obat obatan terlarang, termasuk mabuk dengan air rebusan pembalut wanita kadaluarsa. Perlu kita pahami bahwa Fenomena Ini merupakan pekerjaan rumah bagi kita semua, bagaimana memberikan edukasi terhadap anak dalam masa peralihan. Memberikan edukasi bahwasanya zat narkotika dan psikotropika sangatlah berbahaya bagi kesehatan mental dan tubuh pemakainya.

Referensi :

  1. https://depok.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-092831935/mabuk-air-rebusan-pembalut-jadi-tren-baru-di-kalangan-remaja-orang-tua-harus-waspada
  2. https://www.jawapos.com/jpg-today/06/11/2018/lagi-tren-remaja-jateng-nge-fly-dengan-air-rebusan-pembalut/
  3. https://daerah.sindonews.com/read/569808/701/4-fakta-tren-mabuk-air-rebusan-pembalut-wanita-kadaluwarsa-nomer-3-bisa-bikin-mati-1634296226
  4. https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/09/082611920/mabuk-mabukan-pakai-air-rebusan-pembalut-apa-dampaknya-buat-tubuh?page=all 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel