Jumat, 21 Januari 2022, Bidang P2M BNNP KEPRI melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Ketahanan Keluarga Anti Narkoba di Kelurahan Batu Besar. Acara rapat ini dibuka oleh Bapak Seklur Batu Besar Sunaryito yang menyampaikan bahwa untuk rencana Kegiatan Ketahanan Keluarga Tahun 2022 ini akan menjadikan RT 3 RW 13 sebagai lokus.
Untuk kriteria peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah orangtua yakni ibu dan anak tingkat pendidikan SMP. Untuk pemilihan keluarga diutamakan dari keluarga yang tidak mampu untuk mengukur korelasi indeks ketahanan keluarga anti narkoba terhadap faktor ekonomi.
Ibu Lisa Mardianti, S.Farm., Apt , Koordinator P2M menyampaikan bahwa
rapat ini bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan fasilitasi ketahanan keluarga anti narkoba di kelurahan batu besar yakni meningkatkan daya tangkal keluarga sehingga memiliki Indeks Ketahanan Keluarga yang tinggi. Kegiatan ini menyasar peran orangtua dan diselaraskan dengan intervensi berbasis keagamaan sehingga keluarga dapat memasukkan nilai moral dan agama. Kedepannya BNN juga berharap dapat launching kelurahan batu besar sebagai Kelurahan Bersinar.
Ke depannya akan banyak kegiatan yang dilakukan baik bidang rehabilitasi melalui IBM, bidang berantas melalui taping laporan informasi penyalahgunaan narkoba, dan untuk pencegahan akan dilaksanakan kegiatan ketahanan keluarga.
Addlinsyah,SKM sub koordinator seksi cegah juga menyampaikan bahwa teknis kegiatan ketahanan keluarga ini akan dilaksanakan sebanyak 4x pertemuan dengan model kegiatan role play dan pembekalan tentang parenting dalam mendukung indeks ketahanan keluarga dari penyalahgunaan narkoba.
Disampaikan juga bahwa Desa bersinar yang telah dibentuk adalah di BIntan dan Belakang Padang, namun perlu dibentuk juga di Kelurahan Batu Besar. Bapak Andre sebagai Ketua LPM menyampaikan masukan agar dapat melibatkan komunitas dalam kelompok ibu-ibu untuk memudahkan mobilisasi dan keterlibatan ibu-ibu sebagai peserta kegiatan. Bapak RW juga mengungkapkan untuk peserta digabungkan saja perwakilan dari masing-masing RT atau RW.
Dalam rapat ini juga dibahas teknis kegiatan intervensi ketahanan keluarga yang akan dilaksanakan terutama mengenai materi, dan metode pelaksanaan.
