Skip to main content
EdukasiArtikel

PENTINGYA DUKUNGAN SOSIAL DEMI MENCEGAH MANTAN PECANDU NARKOBA KEMBALI RELAPSE

Dibaca: 257 Oleh 11 Apr 2022Tidak ada komentar
PENTINGYA DUKUNGAN SOSIAL DEMI MENCEGAH MANTAN PECANDU NARKOBA KEMBALI RELAPSE
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Dukungan  social menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena sejatinya manusia tidak mungkin lepas dari manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidup. Adanya dukungan social dalam kehidupan seseorang dapat memberikan pengaruh positif baik pada kesehatan maupun kondisi psikologis seseorang. Secara psikologis, dukungan social yang tepat akan menimbulkan perasaan dihargai, diterima, diperhaikan dan dicintai. Adanya dukungan social ini akan memotivasi seseorang untuk berperilaku positif, bersemangat dalam menjalani hidup karena merasa diperhatikan dan diterima. Hal ini tentu menjadi pengaruh yang positif karena dengan perasaan yang demikian, seseorang akan lebih dapat berkembang dan dapat menjalani kehidupan dengan baik. Terkait dengan masalah kecanduan Narkoba, berbagai penelitian menunjukan bahwa seseorang dengan dukungan social yang tinggi terbukti lebih rendah dalam penyalahgunaan narkoba dan dukungan social dapat menjaga kemungkinan terjadinya relapse lebih rendah dan begitupun sebaliknya.

Dukungan social sangat dibutuhkan bagi mantan pecandu narkoba agar mereka memiliki kualitas hidup yang baik, khususnya dukungan keluarga. Beragamnya bentuk dukungan keluarga meliputi dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan informative menyumbang dampak positif terhadap penyalahgunaan narkoba. Selain itu, dukungan social dari keluarga berupa simpati, empati, rasa kekeluargaan, perhatian, penerimaan serta pengakuan dan bentuk-bentuk kepedulian lainnya yang telah diberikan kepada mantan pecandu narkoba akan meningkatkan semangat mereka untuk tidak kembali menggunakan narkoba lagi. Saat mereka jauh dari lingkungan keluarga, mereka cenderung akan timbul craving yang menyebabkan mereka terjerumus kembali menggunakan narkoba. Namun, berbeda dengan mereka yang berada di dalam lingkungan keluarga, mereka mampu bertahan dan berjuang untuk tidak menggunakan narkoba lagi, berkat adanya dukungan social yang mereka terima dari keluarga.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2020, angka penyalahgunaan narkoba di indonesia mencapai 3.419.188 orang. Jumlah ini terus mengalami peningkatan setiap harinya, terutama di masa Pandemic Covid-19 seperti saat ini. Ketergantungan narkoba dapat direhabilitasi secara medis dan social namun rehabilitasi tidak menjamin seorang pecandu narkoba akan sembuh dari ketergantungannya karena kita ketahui bahwa pemulihan pecandu narkoba dapat dikatakan berjalan seumur hiduo. Banyak pengguna narkoba yang meskipun telah menjalani program rehabilitasi, namun belum bias benar-benar meninggalkan narkoba dan betul-betul pulih. Menurut BNN, sekitar 70 persen dari jumlah pecandu narkoba yang telah melalui program rehabilitasi dapat kembali kambuh atau relapse. Relapse merupakan kondisi terjadinya kembali kecanduan narkoba pada mantan pengguna narkoba. Relapse akan narkoba adalah suatu tantangan yang tak terpisahkan dari proses panjang menuju pemulihan seorang mantan pecandu narkoba.

Relapse pada mantan pecandu narkoba dapat disebabkan karena banyak factor seperti merasa malu karena dijauhi, dikucilkan bahkan tidak dianggap ada oleh keluarga karena keluarga merasa malu memiliki anggota keluarga seorang pecandu narkoba. Faktor lainnya yang mempengaruhi terjadinya relapse pada mantan pecandu narkoba diantarnya kurangnya dukungan social dari orang-orang terdekat selama proses rehabilitasi. Bagi para mantan pecandu narkoba yang sedang dalam proses pemulihannya terus berupaya untuk dapat mempertahankan diri agar tidak relapse. Hal ini membutuhkan kekuatan yang tidak hanya dating dari mereka sendiri melainkan juga dari lingkungan eksternal yaitu dukungan social keluarga agar para mantan pecandu narkoba dapat melanjutkan hidupnya, serta memiliki padangan yang positif terhadap kehidupan dan diri mereka sendiri.

Dukungna social keluarga diharapkan dapat memberikan lingkungan yang paling dibutuhkan bagi mantan korban penyalahgunaan narkoba. Apabila keluarga tidak memberikan lingkungan social yang membuat korban merasa diterima oleh keluarga, maka proses rehabilitasi social tidak akan berjalan optimal. Korban yang merasa tidak diterima oleh Orang Tua/Keluarganya, akan menampilkan perilaku labil dan berpotensi untuk kembali menggunakan narkoba (relapse).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel