
Oleh : Sundari Widiastuti, S.Psi Penyuluh Narkoba BNN Provinsi Kepri
Tantangan dunia pendidikan di era globalisasi saat ini demikian kompleks. Arus globalisasi telah memberikan banyak perubahan dan dampak terhadap masyarakat Indonesia. Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak. Bila tidak segera disikapi sejak dini melalui pendidikan, maka bangsa Indonesia yang terkenal dengan adat dan budaya luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila akan semakin luntur.
Usia anak merupakan usia dimana seseorang belajar mengeksplorasi dunia sekitarnya serta mengembangkan kemampuan kognisi, emosi dan sosial. Apa yang dialami seseorang di masa anak-anaknya sangat menentukan bagaimana ia nantinya ketika remaja dan dewasa. Terutama pengalaman di masa usia dini yang akan berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang.
Usia dini adalah usia kritis bagi pembentukan karakter seorang anak. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama untuk menyiapkan generasi yang bermoral. Usia dini adalah masa perkembangan karakter fisik, mental dan spiritual anak. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk melalui hasil belajar dan suri tauladan pembiasaan dan perilaku orangtua, guru dan tenaga kependidikan, serta lingkungan masyarakat sekitar anak.
Masa 0-6 tahun adalah masa terpenting dalam pertumbungan dan perkembangan anak. mulai darl pertumbuhan fisik motorik anak dampai pada perkembangan dan kematangan fungsi otak, serta kemampuan berbahasa dan lain sebagainya. Maka, untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut dlbutuhkan perlakuan, nutrisi dan gizi yang mendukungnya. diantaranya adalah menyediakan kegiatan main yang membuat anak bebas bergerak, serta pemberian makanan yang bergizi dan nutrisl yang cukup sesuai dengan kebutuhan anak.
Orang tua dan keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam upaya pencegahan penggunaan narkoba sejak dini. Orang Tua hendaknya menjadi teladan, pemberi inspirasi, pendamping dan motivator bagi anak usia dini untuk hidup sehat, nyaman dan aman. Hal ini dapat diwujudkan melalui kehidupan keluarga yang harmonis, saling mendukung di antara anggota keluarga, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, dan terhindar dari berbagai pengaruh negatif, termasuk penyalahgunaan narkoba.
Upaya pencegahan penyalahgunaan pada anak usia dini tentunya bukan dengan cara mengenalkan bahaya dan dampak buruk narkoba secara langsung kepada anak. Pencegahan yang dapat dilakukan lebih mengarah pada pendidikan karakter anak. Menurut pakar pendidikan karakter anak usia dini, Ratna Megawangi, pembentukan karakter anak usia dini akan berpengaruh pada karakter sepanjang hayatnya. Oleh karena itu, usia dini menjadi usia emas dalam pendidikan karakter.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Universitas Otago, di Dunedin New Zealand menunjukkan hasil bahwa anak-anak ketika usia tiga tahun didiagnosis sebagai anak sulit diatur, pemarah, dan pembangkang, ternyata ketika remaja menjadi remaja yang bermasalah, agresif dan mempunyai masalah dalam pergaulan bahkan ada yang terlibat dalam tindakan kriminal. Sebaliknya, anak-anak usia tiga tahun yang sehat jiwanya, ketika dewasa menjadi orang berhasil dan juga sehat jiwanya.
Hal penting yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengenalkan bahaya narkotika dan prekursor narkotika kepada anak dengan menggunakan tips atau strategi tertentu yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak, berikut :
- Untuk usia 2-4 tahun Ajari untuk menghargai tubuh sendiri dengan memberi tahu tentang bahan-bahan racun/kimia yang ada di rumah dan ajari tentang obat-obat yang aman bagi anak, komunikasi pengambilan keputusan dan percaya diri akan membantu mencegah penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika setelah ia dewasa.
- Usia 4-6 tahun Pada usia ini sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui siapa teman-teman anaknya dalam melakukan berbagai kegiatan. Selain itu, orang tua juga dapat memperbanyak kegiatan anak, berkomunikasi, dan mencurahkan cinta kasih sayang yang tulus. Orang tua, juga dapat membuat skenario tentang masalah-masalah narkotika dan prekursor narkotika yang dapat membantu anak untuk mengatasi masalah tersebut.
- Usia 7-8 tahun Orang tua dapat menerangkan kepada anak tentang perbedaan antara obat-obatan yang baik dan yang buruk dan pengaruhnya untuk tubuh mereka. Anak usia ini sangat percaya terhadap orang yang lebih tua sehingga tetap harus diingatkan terutama terhadap informasi yang diterima terutama dari orang yang tidak dikenal.
United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC) sebuah lembaga PBB yang fokus menangani masalah Narkoba di dunia, mengumpulkan 80 ilmuwan dari 35 negara yang meneliti pola pencegahan selama bertahun-tahun. Dari hasil penelitian mereka, disimpulkan bahwa sebaik-baiknya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari masa prenatal (kehamilan) hingga remaja. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa keluarga memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak, pola asuh yang baik, komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak dan melibatkan orang-orang terdekat termasuk peran sekolah dan pengawasan atas pergaulan teman sebaya.
Anak–anak yang punya waktu berkualitas dengan orang tuanya akan tumbuh menjadi pribadi yang berwawasan luas, memiliki percaya diri, memiliki rasa empati, dan lebih tahan terhadap godaan, seperti narkoba dan lainnya.
Referensi:
- https://paudpedia.kemdikbud.go.id/uploads/pdfs/TINY_20210918_191729.pdf
- http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/?p=2039
- https://www.liputan6.com/health/read/2626724/cara-terbaik-menangani-anak-yang-kecanduan-narkoba
- https://www.republika.co.id/berita/nzx0g4334/tips-mencegah-penyalahgunaan-narkoba-semenjak-usia-dini