Skip to main content
EdukasiArtikel

MARAKNYA PENGGUNAAN KRATOM DI INDONESIA

Dibaca: 294 Oleh 13 Jan 2024Maret 13th, 2024Tidak ada komentar
MARAKNYA PENGGUNAAN KRATOM DI INDONESIA
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Oleh : Rhino Septian, S.Tr.Kom Humas BNNP KEPRI

Indonesia, negara dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, kembali menjadi sorotan dunia atas maraknya penggunaan kratom. Tumbuhan ini, yang memiliki nama ilmiah Mitragyna speciosa, telah lama dikenal sebagai bagian dari warisan herbal tradisional di beberapa daerah di Indonesia. Namun, seiring waktu, penggunaan kratom telah berkembang pesat dan menimbulkan perdebatan antara pendukungnya yang menganggapnya sebagai bagian integral dari kebudayaan lokal dan pihak yang merisaukan dampak kesehatan yang mungkin timbul.

Kratom telah diidentifikasi sebagai tanaman yang tumbuh di hutan-hutan tropis di berbagai wilayah Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua. Tanaman ini terkenal karena daunnya yang mengandung senyawa mitraginin, yang memiliki efek psikoaktif dan dapat memberikan perasaan relaksasi serta meningkatkan semangat. Tradisionalnya, masyarakat Indonesia menggunakan kratom sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai kondisi, termasuk nyeri kronis, kelelahan, dan sebagai stimulan alami.

Namun, belakangan ini, tren penggunaan kratom semakin meluas dan tidak terbatas pada penggunaan tradisional. Minuman atau ekstrak kratom kini dapat dengan mudah ditemui di berbagai warung dan toko di seluruh Indonesia. Selain itu, penjualan secara daring juga semakin berkembang, memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan popularitasnya di kalangan berbagai lapisan masyarakat.

Meskipun banyak yang merasa manfaat positif dari penggunaan kratom, ada pula kekhawatiran dan risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan kratom antara lain:

  1. Ketergantungan dan Penyalahgunaan

Salah satu risiko utama adalah potensi ketergantungan dan penyalahgunaan. Senyawa mitraginin dalam kratom dapat berinteraksi dengan reseptor otak dan menyebabkan efek psikoaktif. Penggunaan yang berlebihan atau tidak terkontrol dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

  1. Dampak pada Kesehatan Mental

Beberapa penelitian telah mengaitkan penggunaan kratom dengan dampak negatif pada kesehatan mental. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi, dan masalah tidur. Efek samping ini dapat membahayakan kesejahteraan psikologis pengguna.

  1. Potensi Kontaminasi dan Keamanan

Produksi dan distribusi kratom yang tidak teratur meningkatkan risiko kontaminasi dan kurangnya pengawasan terhadap keamanan produk. Adanya campuran bahan tambahan yang tidak terkontrol dapat berpotensi merugikan kesehatan konsumen.

  1. Kontroversi Hukum dan Regulasi

Regulasi terhadap penggunaan kratom di Indonesia masih kontroversial. Meskipun di beberapa wilayah penggunaan kratom diatur, di tempat lain, keberadaannya belum diawasi dengan ketat. Hal ini menciptakan tantangan dalam menjaga penggunaan kratom yang aman dan terkendali.

Menghadapi maraknya penggunaan kratom, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi tantangan ini. Perlu ada regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang konsisten untuk memastikan bahwa penggunaan kratom tidak membahayakan masyarakat.

Pentingnya edukasi masyarakat juga tidak bisa diabaikan. Program-program penyuluhan mengenai risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan kratom perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang batasan penggunaan dan potensi dampak negatif yang dapat muncul.

Selain itu, melibatkan komunitas lokal dan tokoh adat dalam pendekatan ini akan menjadi kunci keberhasilan. Masyarakat yang sudah lama menggunakan kratom secara tradisional memiliki pengetahuan yang berharga tentang penggunaan yang aman dan dapat memberikan panduan berharga dalam menyikapi fenomena ini.

Maraknya penggunaan kratom di Indonesia juga harus dilihat dalam konteks global. Pengembangan kerja sama internasional dalam penelitian mengenai tanaman ini dapat membantu dalam pemahaman lebih lanjut tentang potensi manfaat dan risikonya.

Organisasi kesehatan internasional, seperti WHO, dapat berperan penting dalam memberikan pedoman global terkait penggunaan kratom. Pemahaman yang lebih mendalam mengenai senyawa-senyawa aktif dalam kratom dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dapat membantu membentuk regulasi yang lebih efektif.

Maraknya penggunaan kratom di Indonesia menunjukkan kompleksitas hubungan antara tradisi budaya, kesehatan masyarakat, dan regulasi. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk bekerja sama dalam menemukan solusi yang seimbang, menjaga warisan budaya tanpa mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Regulasi yang tepat, edukasi masyarakat yang baik, serta kolaborasi global akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini. Hanya dengan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi, Indonesia dapat menjaga keberlanjutan penggunaan kratom tanpa mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya.

 

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel