
Oleh Rizki Pramisya, S.Psi Staff P2M BNNP KEPRI
Pecandu narkoba merupakan mereka yang menjadi korban dalam penyalahgunaan narkoba. Kondisi psikologis yang buruk menjadi salah satu penyebab mengapa banyak orang bisa terjerumus menjadi pecandu. Penelitian yang dilakukan oleh Budisetyani dan Swandi (2019) mendapati 6 kondisi psikologis yang terjadi ketika seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. (1) Need of aggression, dimana seseorang memiliki kebutuhan untuk menyerang ketika berada pada situasi sulit, seperti mendapat penolakan dari orang terdekat, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang terdekat, ketika ada rasa ketidakmampuan untuk menyerang, seseorang akan cenderung memberikan perasaan sakit kepada diri mereka, seperti melukai diri dengan silet, gantung diri, dan sebagainya. Namun, hal ini juga menjadi kesempatan bagi narkoba untuk mengambil peran terhadap orang-orang yang berada pada kondisi psikologis berikut, dengan “iming-iming” bahagia, meskipun sebagian besar individu mengetahui dampak negatifnya, namun yang ada didalam pikiran seseorang dengan kondisi psikologis ini akan merasa bahwa kerusakan yang terjadi terhadap dirinya sudah tidak memiliki arti untuk siapapun. (2) Need of abesement, merupakan kebutuhan untuk mengalah dan rasa bersalah. Pada saat kondisi ini, seseorang akan sulit menolak tawaran ajakan khususnya dalam menggunakan narkoba, apalagi ketika yang menawarkan dianggap sebagai orang terdekat, pacar, senior, atau orang-orang yang disegani oleh individu.
(3) Need of affiliation, kondisi dimana seseorang memiliki kebutuhan dalam memperluas pergaluan. Kebutuhan psikologis ini membuat kebanyakan pecandu memulai menggunakan narkoba akibat terjun diperkumpulan pertemanan yang salah dan agar tetap diterima diperkumpulan tersebut, seorang individu harus mengikuti apapun yang angggota kelompok lakukan, salah satunya adalah menggunakan narkoba agar dikatakan gaul dan termasuk dalam bagian kelompok tersebut. (4) Need of play, kebutuhan individu untuk bersenang-senang seperti mengunjungi tempat hiburan malam, mabuk-mabukan, dan mengkonsumsi narkoba. (5) Need of sex, kebutuhan individu untuk melakukan hubungan intim, biasanya individu akan melakukan gonta-ganti pasangan untuk melakukan kebutuhan seksual, dan hal ini banyak dilakukan di club malam dimana tempat tersebut menjadi tempat peredaran narkoba. (6) Need of succorence, adanya kebutuhan untuk mendapatkan bantuan orang lain. Pada kondisi ini biasanya individu mendapatkan kelayakan secara finansial dari orang terdekat seperti pacar yang membuat mereka merasa sangat cukup dan tidak butuh bekerja kembali, sehingga terasa hidup tidak punya tantangan lagi, kondisi ini terkadang membuat sebagian orang melakukan kegiatan atau mencoba hal-hal yang kontradiktif seperti mencoba mengkonsumsi narkoba.
Setiap manusia memiliki kebutuhan diatas, namun dapat diatur untuk tidak mengarah kepada perbuatan-perbuatan negatif dengan cara memperbanyak kegiatan positif, selektif memilih teman, dan meningkatkan keimanan kepada Tuhan YME.
Referensi:
Budisetyani, I. Gusti Ayu Putu Wulan, and Ni Luh Indah Desira Swandi. “Kebutuhan psikologis pada pecandu narkoba (Tinjauan kualitatif dengan teknik journaling sebagai metode penggalian data).” Jurnal Psikologi Udayana 6.02 (2019): 400-407.