
Oleh: Rizki Pramisya Staff P2M
Penyalahgunaan zat pada orangtua memiliki efek jangka panjang pada perkembangan mental anak. Anak-anak yang tinggal dengan orangtua penyalahguna zat, akan menjadi korban yang sering terlupakan. Perubahan suasana hati serta depresi pada orangtua, dapat mengakibatkan munculnya rasa kebingungan pada anak. Tidak hanya itu, anak juga kerap merasa bersalah akan situasi orangtua yang tidak menentu, serta adanya perasaan kesepian akibat diterlantarkan.
Dandona (2016) menjelaskan bahwa ketika anak memasuki usia remaja,mereka akan cenderung menarik diri dari lingkungan, termasuk teman-teman sekolahnya, dalam anggapan mereka setiap orang akan memiliki pandangan yang sama antara mereka dan orangtuanya. Anak akan cenderung takut untuk menceritakan kondisi orangtua mereka akibat tidak siap mendengarkan respon penolakan/kontra dari lawan bicara. Dampak negatif lain yang terjadi pada anak, seperti kerap melakukan kekerasan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, prestasi sekolah menurun, memiliki kekhawatiran besar akan kehidupan selanjutnya, mengalami masalah tidur, perasaan bersalah yang berlebihan, tidak percaya diri, dan bersikap seperti orang dewasa serta berusaha menjaga semua orang.
Orangtua dengan penyalahgunaan zat, merasa diri mereka perlu untuk mengkonsumsi zat tersebut dengan alasan untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial. Namun tanpa disadari, mereka melakukan penelantaran pada anak-anak mereka, meskipun disatu sisi mereka merasa telah memberikan kebutuhan sandang, pangan, dan papan yang cukup untuk anak mereka, serta berusaha untuk tetap stabil saat fase kambuh meskipun hal itu tidak akan mungkin terjadi. Anak-anak juga memiliki resiko menjadi pecandu, ketika mereka merasa perlu menggunakan zat untuk mengurangi rasa kecemasan dan stress yang disebabkan oleh keluarga mereka. Bahkan dibeberapa kasus, anak dipaksa untuk memainkan peran dewasa ketika mereka berusaha untuk mempertahankan struktur keluarga mereka. Tidak jarang perceraian terjadi dan lagi-lagi anak kehilangan hak asuh mereka, dan kembali timbul perasaan bahwa kehadiran mereka tidak diinginkan.
Dengan demikian, penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada pengguna, melainkan pada orang sekitar terutama pada anak. Munculnya berbagai gangguan mental yang bahkan dapat mengganggu kehidupan sosial serta masa depan anak.
Referensi:
Dandona, A. (2016). The impact of parental substance abuse on children. In Identifying, treating, and preventing childhood trauma in rural communities (pp. 30-42). IGI Global.