
Saat ini, penyalahgunaan narkoba di Indonesia meningkat dan menimbulkan permasalahan yang kompleks. Salah satunya, kalangan yang sedang disorot oleh masyarakat adalah selebriti. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan pengguna narkotika di kalangan selebriti terutama di era pandemic Covid-19. Selebritis yang merupaka role model bagi masyarakat, tentunya harus dapat menjaga sikap dan nama baiknya dan harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat bukan memberikan contoh yan buruk yang dapat ditiru oleh masyarakat sehingga menyebabkan permasalahan sosial.
Peredaran narkotika yang terjadi di kalangan selebriti dimulai dari golongan tertinggi hingga terendah dan harga narkotika tersebut bervariasi dimulai dari harga yang mahal dan murah. Maka dari itu, masyarakat maupun selebriti dapat dengan mudah mendapatkan dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut. Tujuan dari penggunaan narkotika di kalangan selebriti tersebut adalah mengurangi rasa stres, kesedihan, kesepian, meningkatkan stamina dan meredakan emosi. Tetapi, penggunaan tersebut dapat menimbulkan adanya kecanduan.
Dampak yang terjadi dalam penyalahgunaan narkotika dalam kalangan selebriti dapat memunculkan adanya stigma negative dan hilangnya pekerjaan pada selebriti tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi bagi pembaca agar dapat mencerna informasi sebaik-baiknya untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk dan mana yang patut untuk dicontoh sehingga tidak mnimbulkan permasalahan sosial di masyarakat.
Adapun faktor yang menjadi penyebab dari penggunaan narkotika di kalangan selebritis antara lain. Pertama, narkoba digunakan sebagai pelarian untuk mengatasi rasa stress dan tekanan Tidaklah mudah hidup menjadi seorang selebritis atau public figure. Terkenal dan memiliki kekayaan tidak selamanya menyenangkan, karena menjalankan hidup sebagai selebriti tentunya pasti berada dalam tekanan yang tinggi. Ketika menjadi selebriti berarti mereka siap untuk selalu disorot oleh semua orang setiap detiknya. Tekanan tinggi dan stress itulah yang terkadang sulit diatasi. Tidaklah heran apabila banyak selebriti dan public figure yang mencari pelarian, salah satunya dengan menggunakan narkotika dalam membuat mereka lupa atas masalah dan stress yang mereka alami.
Kedua, merasa narkoba bisa meringankan beban pekerjaan mereka. John Tsilimparis seorang psikoterapis asal Los Angeles menggambarkan adiksi terhadap narkoba sebagai sebuah siklus yang berbahaya. Ia menemukan teori bahwa stress + relief = repetition yang merupakan suatu kondisi stress itu dapat membuat orang pada akhirnya mencari sesuatu yang bisa meringankan beban mereka. Ketika hal itu berhasil maka orang itu akan terus menerus melakukan hal tersebut.
Ketiga, didorong oleh tekanan sosial dari teman- teman yang juga pemakai. Kecanduan narkoba bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan diantaranya pergaulan yang memberikan pengaruh buruk dan dapat menyebabkan seseorang mudah terpapar narkoba yang pada akhirnya mulai mencoba-coba. Berawal dari sekedar mencoba itulah akhirnya menyebabkan seseorang terjerumus dan mengalami kecanduan narkoba. Keempat, narkoba digunakan sebagai dopping untuk menambah energi Pekerjaan dalam industri hiburan tentunya tidak mudah. Selebriti dituntut untuk selalu terlihat fit dengan jadwalnya yang padat. Pagi sampai malam syuting sementara waktu istirahat kurang. Maka dari itulah narkoba menjadi suatu jalan sebagai dopping untuk meningkatkan stamina dalam pekerjaan tersebut.
Kelima, memakai narkoba untuk melarikan emosi, luka dan sakit hati. Seseorang yang mengalami kecanduan narkoba berjuang dengan pengalaman emosional yang buruk dan traumatis. Umumnya pengalaman emosional yang terjadi di kalangan selebriti adalah merasa sedih, kesepian, merasa bersalah dan marah. Dengan kondisi seperti itulah yang menyebabkan mereka menggunakan obat-obatan terlarang untuk meredamkan emosi, pelarian dari rasa sakit dan meningkatkan harga diri mereka di lingkungannya. Sementara itu dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba di kalangan selebriti ini juga berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat, khususnya para penggemarnya. Melihat selebritis tersebut merupakan role model bagi para penggemarnya. Para penggemar mereka kerap terinspirasi untuk melakukan hal-hal yang dilakukan oleh idolanya, hal itu diakibatkan karena adanya kaitan emosional antara selebriti dan penggemarnya. Tetapi tidak semua penggemar mengikuti sisi negatif idolanya, melainkan masyarakat masih memiliki akal sehat dan dapat membedakan hal baik yang patut diikuti dan menjadi trend. Bagi artisnya sendiri yang menggunakan narkoba, dapat berdampak kepada pekerjaannya dimana ia sudah mendapatkan label yang buruk di lingkungan masyarakat sehingga banyak pembatalan kontrak.
Melihat potret ini sebagiknya penegak hukum bersikap tegas karena selebritis merupak role model bagi masyarakat terutama bagi penggemar fanatik. Jangan membeda-bedakan hukuman berdasarkan status yang dimiliki. Sebaiknya hukuman tegas tersebut dapat berupa pengasingan bagi mereka yang menggunakan khsususnya bagi selebriti sendiri dlarang untuk berkecimpung kembali ke dunia entertain, sehingga dapat memberikan efek jera dan pencegahan bagi selebriti lainnya.
Referensi :
Carman, R. S. 2011. Motivations for Drugs Use and Problematic Outcomes Among Rural Junior High School Students. Addictive behaviors. 91-93.
Zahara, Sofia. Dkk.2020.Penyalahgunaan Narkoba dalam Dunia Entertainment. Jurnal Pekerjaan Sosial.
Zakiah, Nena. 2021. Penyebab Psikologis Kenapa Selebritas Terjerat Kasus Narkoba. https://www.idntimes.com/science/experiment/nena-zakiah-1/alasan-kenapa-banyak-figur-publik-terjerat-kasus-penyalahgunaan-narkoba/1 diakses 10 Februari 2022.