Skip to main content
EdukasiArtikel

Derita Bayi Yang Lahir Dari Ibu Pengguna Narkoba

Dibaca: 47 Oleh 18 Apr 2022Mei 20th, 2022Tidak ada komentar
Derita Bayi Yang Lahir Dari Ibu Pengguna Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Sundari Widiastuti, S.Psi Penyuluh Narkoba BNN Provinsi Kepri

Saat sedang mengandung, wanita dituntut menerapkan hidup sehat dengan senantiasa mengonsumsi makan bergizi. Hal itu berguna untuk menjaga kesehatan sang ibu dan bayi di dalam kandungan. Namun, bagaimana jika wanita hamil itu seorang pengguna obat-obatan terlarang? Untuk diri sendiri saja sudah berbahaya, apalagi efeknya terhadap bayi dalam kandungan.

Saat sedang mengandung, apa pun yang Anda konsumsi, bayi di dalam kandungan juga turut mengonsumsinya. Jika Anda mengonsumsi makanan yang sehat, bayi akan merasakan manfaatnya. Namun sebaliknya, jika yang Anda masukkan ke dalam tubuh adalah obat-obatan terlarang, maka bayi Anda juga bisa menjadi ‘pengguna narkoba’.

Kenapa? Karena tiap zat yang masuk ke tubuh Anda akan mengalir melalui pembuluh darah Anda ke plasenta dan kemudian ke bayi. Melalui plasenta, bayi mendapatkan asupan agar bisa tumbuh. Jadi jika Anda mengonsumsi obat-obatan terlarang, meski kadarnya sedikit, tetap bisa memengaruhi kondisi bayi dalam kandungan dan pada saat dia dilahirkan. Berikut ini adalah jenis obat-obatan terlarang yang dikonsumsi saat hamil dan efeknya pada bayi.

  1. Heroin

Mengonsumsi heroin selama kehamilan bisa menimbulkan bahaya serius kepada bayi Anda. Salah satunya adalah terhambatnya pertumbuhan bayi dalam kandungan. Perkembangan otak bayi juga berisiko terganggu. Keguguran, melahirkan bayi secara prematur dan lahir mati juga bisa terjadi akibat penggunaan heroin.

Ketika baru dilahirkan, bayi berisiko mengalami kesulitan dalam bernapas dan gejala putus obat. Setelahnya, ketika dia tumbuh besar, tingkah lakunya berisiko lebih bermasalah dibanding anak lainnya.

  1. Kokain

Menggunakan kokain saat hamil bisa menyebabkan keguguran, terutama saat awal-awal kehamilan. Bayi juga bisa terkena stroke, gangguan pernapasan, serangan jantung, atau kerusakan otak yang bisa menyebabkan kematian. Jika Anda akhirnya bisa melalui masa-masa kehamilan, maka bayi Anda akan terlahir dengan segudang masalah. Bayi berkemungkinan terlahir dengan berat badan yang rendah dan kesulitan untuk minum ASI.

Saat dia tumbuh dewasa, kondisi fisik dan mentalnya berisiko terganggu. Dia juga berpotensi memiliki IQ yang rendah. Hal tersebut bisa berdampak pada masa depannya.

  1. Mariyuana

Kerap disebut ganja. Obat-obatan terlarang jenis ini paling banyak dipakai. Jika mengisap ganja saat sedang mengandung, Anda berisiko melahirkan bayi secara prematur. Tidak hanya itu, bayi juga akan terlahir dengan berat badan rendah, berikut komplikasi lainnya. Kebiasaan ini juga dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.

4. Metadon

Metadon sebenarnya adalah pereda nyeri golongan opioid, tapi tetap bisa menyebabkan ketergantungan. Meski efeknya tidak sebesar opioid seperti heroin, obat ini juga dapat menyebabkan bayi baru lahir mengalami gejala putus obat, seperti diare, kram perut, luka-luka pada kulit, dan menangis tanpa henti.

5. Metamfetamin

Penggunaan metamfetamin atau sabu-sabu selama kehamilan juga banyak menyebabkan dampak buruk terhadap janin. Di antaranya adalah meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, solusio plasenta, keguguran, berat badan bayi lahir rendah, serta kelainan jantung dan otak bayi.

6. PCP & LSD

Menggunakan narkoba jenis halusinogen seperti PCP & LSD saat hamil bisa meningkatkan risiko ibu hamil menyakiti dirinya sendiri sehingga menyakiti bayinya juga. Selain itu, halusinogen juga bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah, kelainan kongenital, dan kerusakan otak.

Saat proses kelahiran, bayi juga lebih mudah terkejut dan gelisah. Bayi bisa mengalami gejala putus obat yang ditandai dengan tangisan yang berlebihan serta tubuh yang gemetaran. Mengalami gangguan belajar saat dia tumbuh dewasa juga dapat terjadi. Kemampuan anak untuk menghafal dan berkonsentrasi terganggu. Jika Anda menggunakan obat terlarang terutama secara reguler dan sedang hamil, temui dokter dan diskusikan cara terbaik untuk berhenti. Ada jenis obat narkotika tertentu yang perhentiannya perlu dilakukan secara bertahap dan tidak secara langsung karena berisiko berdampak buruk. Selain itu, bantuan medis akan sangat bermanfaat jika sang ibu telah mengalami kecanduan.

Berterus terang kepada dokter atau bidan bahwa Anda seorang pecandu agar mereka dapat memberikan perawatan dan perhatian khusus kepada kehamilan Anda. Jika Anda telah kecanduan obat-obatan terlarang, seperti heroin, mungkin dokter akan meresepkan metadon sebagai bentuk pengobatan. Mengganti heroin dengan metadon dianggap lebih baik. Meski begitu, risiko tetap bisa dialami oleh bayi karena pada dasarnya metadon masih sejenis narkotika.

Kondisi kesehatan wanita hamil tidak sama seperti wanita normal pada umumnya. Kondisi mereka lebih sensitif alias banyak pantangannya, terutama yang berhubungan dengan asupan gizi. Jadi usahakan untuk selalu menjaga asupan nutrisi ketika sedang hamil. Konsultasikan kepada dokter mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Sebisa mungkin, jika Anda berencana ingin hamil, pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan terhindar dari zat-zat berbahaya. Seorang ibu yang baik akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hatinya dan tidak akan mencelakainya. Oleh karena itu, tanamkan selalu pola hidup sehat demi mencetak generasi yang cemerlang.

Referensi:

https://www.alodokter.com/bayi-turut-terkena-efek-narkotikahttps://jakarta.ayoindonesia.com/gaya-hidup/pr-76746115/apa-dampak-pemakaian-narkoba-terhadap-janinhttps://tirto.id/derita-bayi-yang-lahir-dari-ibu-pengguna-narkoba-cqJk

https://www.alodokter.com/bayi-turut-terkena-efek-narkotikahttps://jakarta.ayoindonesia.com/gaya-hidup/pr-76746115/apa-dampak-pemakaian-narkoba-terhadap-janinhttps://tirto.id/derita-bayi-yang-lahir-dari-ibu-pengguna-narkoba-cqJk

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel