Skip to main content
EdukasiArtikel

Aku, Kamu, dan Narkoba

Dibaca: 18 Oleh 13 Apr 2023Mei 15th, 2023Tidak ada komentar
Aku, Kamu, dan Narkoba
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Oleh :Nadya Oklariza Lubis (Penyuluh Non PNS BNNP Kepri)

Tuh cowok siapa sih namanya? manis banget” ucap salah seorang cewek di tongkrongan.

saat ini beberapa remaja tengah berada di salah satu cafe yang bayak dipenuhi para muda mudi di kawasan tersebut, ada yang tengah berfoto, ada yang sedang mentouch-up lip gloss nya, dan ada juga yang diam – diam sedang memperhatikan genk lain. Salah satunya gadis manis yang bernama naya, yang sejak tadi  tidak berhenti memperhatikan genk cowok yang lagi ngumpul di meja sebrang.

eh nay segitunya banget merhatiin orang, sampe mau keluar tu bola mata” cecar Lydia
ya.. habis terpesona banget sama tu cowok, mirip sama penyanyi siapa gitu” ngeles naya

Lah itu kan kak imah” tunjuk Lydia pada seseorang yang baru saja bergabung di tongkorongan tersebut.

Adapun kak imah yang tengah di maksud adalah kakak sepupu dari Lydia, “Lid kesana yuk, kenalin aku sama teman tongkrongan kak imah itu” pinta naya
hah, seriusan kamu mau kenalan sama mereka, mereka kan rame” balas Lydia
halah ribet ya, orang tinggal kenalin aja” Balas naya sembari meninggalkan Lydia yang sedang terbengong

Hei.. kalian juga disini?” sapa kak imah ketika menyadari ada adik sepupu beserta temennya ada ditempat yang sama dengannya

Eh iya, kak imah apa kabar?” sambar naya secepat kilat

Menyadari gelagat naya yang mencurigakan, kak imah pun memutuskan memperkenalkan Lydia dan naya ke teman – teman nya, “eh iya kenalin ini ada adik sepupu aku” ujar imah.

Halo… hai.. sapa teman – teman imah secara bergantian, termasuk teman imah yang tengah menjadi incaran naya.

Umar” jawabnya sembari menjulurkan tangan

Perasaan meletup – letup pun meruah di dalam dada naya, sayangnya umar tak menyadari itu dan malah memberikan senyuman manisnya kepada Lydia..

Beberapa bulan berikutnya..

Setelah kelulusan pada sekolah tingkat menengah pertama, naya mendaftar ke sekolah barunya yang tanpa sengaja ternyata merupakan sekolah umar juga, sejujurnya didalam hati naya ada rasa senang, namun masih bingung harus memulai pendekatan bersama umar dengan cara apa.

Setelah beberapa minggu berlalu, “eh nay, kekantin juga” sapa umar yang pada saat itu tak sengaja berpapasan dengan naya, seperti mendapatkan angin segar sapaan umar pun bak gayung bersambut yang langsung di balas oleh naya.

Eh iya, udah lama gak ketemu ya” jawab naya

Itu si Lydia apa kabar? Lulus dimana dia? Gak sekolahan bareng kalian?” cecar umar

Naya yang mendapat pertanyaan beruntun seperti itu tentu saja sedikit kesal, namun tetap berusaha menyembunyikannya, “oh.. itu si Lydia lulus di SMA 2, iya kami terpisah” jawab naya seadanya. “Eh mar, entar ada pesantren kilat, umar ikut gak? Soalnya naya ikut, umar ikut yuk” ajak naya tanpa ragu

Belom tau sih ikut apa engga, tapi entar deh pikir – pikir lagi” “hmm ngomong – ngomong nomor mu masih yang kemarin kan nay?” Tanya umar

Masih kok” balas naya

Umar coba me miss call, sembari mengakhiri pembicaraan mereka.

Setelah beberapa hari mulai chat intens, pagi ini naya mencoba mengajak umar kembali mengenai ikut kegiatan pesantren kilat yang diadakan oleh pihak sekolah, sebenarnya tujuan naya sendiri biar bisa lebih dekat dan lebih mengenal sosok umar, namun umar memilih tidak ikut dengan alasan tahun sebelumnya sudah pernah mengikuti, dengan berat hati naya menerima kenyataan, namun umar menjanjikan nanti malam sehabis teraweh umar akan nyamperin naya kesekolahan,

nay dimana? Gue udah di gerbang sekolah ni” satu pesan yang berasal dari umar

ok, wait.. lagi jalan kesana nih” balas naya

Setelah bertemu akhirnya umar bertanya, “nih udah ketemu, emang kalau udah ketemu kamu mau ngapain?” Tanya umar

Gak ada, biar ada teman ngobrol aja” jawab naya

yaudah kita ke indo****t aja gimana? Entar gue traktir eskrim, tapi setelah itu entar temenin gue jumpain seseorang ya” ajak umar

Oke deh” jawab naya dengan antusias

Setelah makan eskrim ke Indo****t, sesuai perjanjian diawal naya pun menemani umar menemui seseorang, disana umar memberikan paket yang telah terbungkus rapi kepada seseorang tersebut, memberikan paketnya pun terkesan sembunyi – sembunyi, sungguh menimbulkan  kecurigaan di dalam benak naya,

Apa yah yang di berikan si umar secara sembunyi – sembunyi kepada orang tersebut” batin naya

Keesokan harinya saat penutupan pesantren kilat, umar berjanji akan menjemput naya, sesuai dengan janjinya kemarin umar pun telah menunggu naya di gerbang sekolah, iya memang benar kedekatan naya dengan umar akhir – akhir ini memang semakin intens, umar mulai meluangkan waktu untuk berbalas pesan dengannya meskipun belum ada menunjukkan tanda – tanda kemajuan akan hubungan mereka, meskipun begitu hal ini tetap di syukuri oleh naya, karna dialah yang duluan memiliki perasaan kepada umar. Seperti pada saat ini naya tersenyum merekah menemukan umar tengah menunggunya di gerbang sekolah.

Ayo naik” kata umar sambil menolehkan dagunya

Buru – buru naya menaiki motornya tanpa menjawab apa – apa lagi.

nay, kita bisa singgah sebentar gak?” Tanya umar

Kemana?” jawab naya

Ketempat temen” balas umar

Dalam hati naya ada sedikit rasa senang lantaran umar mau mengenalkannya ke teman – temannya, sampai akhirnya naya sedikit khawatir lantaran umar membawanya ke sesuatu tempat yang bisa dibilang seperti rumah reyot yang sudah tidak di tempatin, sehingga terceplos dari mulutnya “kita mau ngapain kesini mar?” Tanya naya

Kamu tunggu disini sebentar, gausa ikut masuk ke dalam” pinta umar pada naya

Beberapa menit menunggu, umar tak kunjung keluar. Naya pun mencoba mengintip dari celah – celah dinding rumah, dilihatnya umar bersama beberapa teman tengah mengisap sesuatu yang ia yakini adalah bong, ya itu memang bong isap sabu yang sedang umar nikmati.. sesaat terdengar suara sirene mobil polisi yang membuyarkan lamunan naya,
nay, ayo nay” ajakan umar secara tergesa – gesa, dengan gegas umar memacu kendaraan nya.

Sayangnya area tersebut telah terkepung oleh polisi, termasuk umar dan naya juga ikut diringkus oleh polisi..

Bersambung..~~

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel