
Oleh: Rizki Pramisya, S.Psi Staf Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Penggunaan narkoba dikalangan remaja makin memprihatinkan. Banyak kasus penyalahgunaan narkoba dimana para pelakunya berasal dari usia remaja. Pengaruh faktor internal dan ekternal menjadi alasan mengapa remaja melakukan penyalahgunaan narkoba. Jehani dan Antoro (2006) mendapati bahwa remaja memiliki kepribadian yang masih labil, mudah dipengaruhi, merasa paling benar, dan sedang berada difase untuk mandiri. Dengan demikian mereka sangat mudah terjerumus ke hal-hal negatif salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba. Faktor internal lainnya yakni masalah keluarga, anak yang berasal dari keluarga brokenhome cenderung lebih mudah merasa frustasi dan putus asa (Jehani dan Antoro, 2006), sehingga banyak dari mereka yang menjadikan narkoba sebagai bentuk pelarian dari masalah, atau pemberontakan kepada orangtua mereka untuk menarik perhatian. Masalah ekonomi juga menjadi faktor internal yang mempengaruhi, sulitnya mencari pekerjaan, namun adanya tuntutan sosial seperti mengikuti trand, membuat beberapa remaja memilih jalan pintas dengan menjadi pengedar narkoba.
Faktor eksternal yang mempengaruhi diantaranya yakni pergaulan. Banyak remaja yang salah dalam memilih lingkungan pertemanan. Proses mencari jati diri membuat remaja kerap mengikuti apa yang dilakukan oleh temannya. Agar tetap berada dalam perkumpulan, banyak remaja yang mencoba hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan, salah satunya penyalahgunaan narkoba. Mereka merasa bahwa tindakannya itu dapat membuat mereka diterima dan dianggap keren serta sama dalam perkumpulannya (Raharni, Nuning, dan Evie, 2000). Masyarakat lingkungan tempat tinggal remaja juga ikut terlibat, remaja yang tinggal di lingkungan masyarakat yang terorganisir, cenderung lebih sedikit memiliki intensitas pada penyalahgunaan narkoba dibandingkan dengan remaja yang tinggal di lingkungan masyaakat yang apatis.
Dalam hal ini, perlu untuk remaja diberikan perhatian lebih baik dari orangtua, pihak sekolah, maupun masyarakat. Dimulai dari keluarga yang lebih mengatur bagaimana bersikap dan berkomunikasi yang baik dengan remaja, lingkungan sekolah yang mulai menyisipkan materi ketahanan diri, serta lingkungan masyarakat yang lebih meningkatkan kepedulian pada generasi bangsa.
Referensi :
Libertus Jehani dan Antoro dkk. (2006). Mencegah Terjerumus Narkoba. jakarta: Visimedia
Raharni, R., Nuning, M. K., & Evie, M. (2006). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyalahgunaan Napza pada Siswa Smun Kota Bekasi 2002. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 9(3), 21174.