Skip to main content
EdukasiArtikel

Yuk Kenali 12 Steps For Narcotics Anonymous Sebagai Metode Treatment Rehabilitasi

Dibaca: 5523 Oleh 04 Agu 2021September 3rd, 2021Tidak ada komentar
Yuk Kenali 12 Steps For Narcotics Anonymous Sebagai Metode Treatment Rehabilitasi
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Yuk Kenali 12 Steps For Narcotics Anonymous

Sebagai Metode Treatment Rehabilitasi

Oleh : Mutia Permata Iryanti

Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Permasalahan narkotika memang bukanlah hal baru lagi, penyalahgunaan narkotika di Indonesia saat ini sudah masuk pada fase yang mengkhawatirkan, penyalahgunaannya pun saat ini sudah masuk pada semua lapisan baik dari kalangan atas, kalangan menengah, bahkan kalangan bawah sekalipun, tidak memandang tua atau muda bahkan anak pun juga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Pada tahun 2019, trend prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia sudah mencapai angka sebesar 1,8% atau setara dengan  3.419.188 orang, sedangkan tahun 2017 angkanya sebesar 1,77% atau setara 3.376.115 orang. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan secara nasional sebesar 0.03% atau setara 3.080 orang. Atau tahun 2017 sebesar 1.71 persen setara dengan 26540 orang.

12 Steps for Narchotics Anonymous atau yang biasa disebut dengan kelompok bantu diri berdasarkan 12 langkah merupakan sebuah kelompok yang berisikan pecandu dengan menerapkan konsep saling mendukung antar sesama dengan metode saling memberikan dukungan satu sama lain. Pendekatan “peer support” (dukungan sebaya) dalam kelompok bantu diri akan menciptakan rasa nyaman kepada setiap anggotanya sehingga mereka menjadi terbuka terhadap pemecahan yang ditawarkan. Seorang penyalahguna akan lebih terbuka terhadap solusi yang diberikan oleh rekan penyalahguna lainnya, karena hal ini dapat meminimalisasi kesan menggurui ataupun menghakimi yang kerap menjadi jurang komunikasi antara penyalahguna dengan orang-orang yang bukan penyalahguna dan sering menjadi momok dalam proses pemulihan. Program 12 Langkah adalah program pemulihan untuk orang-orang yang memiliki masalah dengan penyakit adiksinya atau perilaku bermasalah apapun yang membuat hidupnya menjadi tidak terkendali, sehingga membutuhkan dukungan-dukungan dari orang lain untuk menyelesaikan masalahmasalahnya itu. Ini adalah tempat untuk berbagi pengalaman, kekuatan, dan harapan bersama untuk mengatasi masalah-masalah yang membuat hidup kita menjadi tidak terkendali.

Pertemuan 12 Langkah merupakan proses seorang pecandu berbagi cerita mengenai pengalaman, kekuatan, dan harapannya di dalam sebuah lingkungan yang dapat menerimanya. Seorang anggota komunitas baru mendapat harapan dan strategi pemecahan masalah melalui proses mendengarkan anggota lain yang lebih berpengalaman berbagi di dalam pertemuan tersebut. Proses mendengarkan seorang peserta yang tengah berbagi cerita di dalam pertemuan 12 Langkah mendorong peserta lain untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dan secara alami akan memotivasi mereka untuk melakukan perubahan bagi diri mereka masing-masing.

Berikut ini adalah teks 12 langkah dari program pemulihan yang dikenal sebagai Narcotics Anonymous (NA) :

  1. Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi kita, sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali
  2. Kita tiba pada keyakinan bahwa kekuatan yang lebih besar dari kita sendiri dapat mengembalikan kita kepada kewarasan
  3. Kita membuat keputusan untuk mengalihkan niatan dan kehidupan kita kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan
  4. Kita membuat inventaris moral diri kita sendiri secara penuh seluruh dan tanpa rasa gentar
  5. Kita mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri, serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan-kesalahan kita
  6. Kita menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita
  7. Kita dengan rendah hari memintaNya untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan kita
  8. Kita membuat daftar orang – orang yang telah kita sakiti dan menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua
  9. Kita menebus kesalahan kita secara langsung kepada orang-orang tersebut bilamana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain
  10. Kita secara terus menerus melakukan inventaris pribadi kita dan bilamana kita bersalah, segera mengakui kesalahan kita
  11. Kita melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya
  12. Setelah memperoleh pencerahan spiritual sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kita mencoba ntuk membawa pesan ini kepada para pecandu, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.

Menurut profesor psikologi Universitas Hawaii, Elaine Hatfield, cinta kasih sayang ditandai dengan adanya saling keterikatan, saling menghormati, menghargai, kepedulian dan kepercayaan. Kasih sayang biasanya tumbuh berkembang dari perasaan saling pengertian dan rasa saling menghargai satu sama lain. Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia tersusun dari kebutuhan fisiologis (kebutuhan terkait kelangsungan hidup manusia yang tidak bisa ditunda), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta, kebutuhan akan rasa dimiliki memiliki dan kebutuhan akan harga diri. Di kelompok ini para penyalah guna narkoba merasa terpenuhi kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih sayang, rasa saling memiliki dan menghargai sehingga memotivasi mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan berhenti menggunakan narkoba.

Dalam kegiatan Narcotic Anonymous ini penyalah guna punya konselor untuk mengatasi hal ini, mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk mencegah kekambuhan dan membantu permasalahan yang dihadapi penyalah guna. Contohnya, seorang penyalahguna sempat tergiur untuk menggunakan kembali, namun karena hasrat untuk sembuhnya juga kuat maka dia segera menghubungi konselor dan konselor pun dengan segera mendatangi beliau serta dengan berbagi cara mencegah beliau menggunakan kembali. Konselor punya cara sendiri untuk mengatasi kekambuhan penyalah guna karena antara penyalah guna dan konselor sudah ada ikatan tersendiri dan saling memahami satu sama lain. Penting sekali bagi para penyalah guna untuk mengikuti setiap pertemuan yang diadakan di kelompok bantu diri ini, konselor punya tanggung jawab masing-masing terhadap penyalah gunanya. Jika ada penyalah guna yang tidak menghadiri pertemuan maka konselor segera menghubungi dan menanyakan alasannya, sehingga ditemukan solusi agar penyalah guna bisa selalu mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan.

Daftar Sumber :

Fajriah E, Husaini, dan Adenan. Pendekatan Metode Narcotics Anonymous Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba Di Yayasan Lingkaran Harapan Banua Banjarmasin. Jurnal Berkala Kesehatan. 2016; 1(2): 96-105.

Nowinski, J. (2003). Facilitating a 12-Step Recovery from Substance Abuse and Addiction. Dalam Rotgers, F, Morgenstern, J., & Walters S.J. (Eds.), Treating Substance Abuse: Theory and Technique 2nd Edition (hlm. 31-66). New York: Guilford Press.

Laudet, A. B., Morgen, K., & White, W. L. (2006). The Role of Social Supports, Spirituality, Religiousness, Life Meaning and Affiliation with 12-Step Fellowships in Quality of Life Satisfaction Among Individuals in Recovery from Alcohol and Drug Problems. Alcoholism Treatment Quarterly, 24(1-2), 33-73.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel